Popular Post

WOW!! Planet Ini Diterangi Empat Matahari

Planet Ini Diterangi Empat Matahari?? Woww,, Panas banget ya sob. Cekidot, saya kasih infonya.

Planet gas raksasa yang sedikit lebih besar dari Neptunus dan setara enam kali besar Bumi mengorbit ke sepasang bintang. Dan menjadi orbit dua bintang lainnya. 

Ia berada di lokasi berjarak sekitar 5.000 tahun cahaya dari Bumi. Diberi nama PH1, terinspirasi situs Planethunters.org yang menfasilitasi penemuannya. 

Planet dengan Empat Matahari

Butuh waktu 138 hari bagi PH1 tersebut mengorbit dua bintang induknya yang memiliki massa sekitar 1,5 dan 0,41 kali dari Matahari. Sesama bintang itu mengitari satu sama lain sekali dalam 20 hari.

Para peneliti memperkirakan temperatur PH1 tersebut berkisar minimal 251 derajat Celcius dan maksimal 340 derajat C. Terlalu panas untuk dinyatakan sebagai zona layak huni. 

Adalah dua astronom amatir, Kian Jek asal San Francisco dan Robert Gagliano dari Cottonwood, Arizona yang menemukannya di antara rimba data di situs Planethunters.org. Temuan tersebut lantas dikonfirmasi ilmuwan Amerika Serikat dan Inggris dengan observasi langsung di Keck Observatory. 

"Empat bintang di atas sebuah planet menciptakan lingkungan yang rumit. Namun berada dalam orbit yang nampaknya stabil," kata Dr Chris Lintott, dari University of Oxford, kepada BBC. 

"Ini sangat membingungkan. Tapi justu itu yang membuat penemuan ini menjadi sangat menyenangkan. Jauh dari apa yang kami perkirakan."

Planet yang mengorbit pada dua bintang disebut binary stars, sistem planet dengan bintang kembar yang tak biasa. Hanya segelintir eksoplanet yang ditemukan mengorbit pada dua bintang. Namun, selain PH1, tak pernah ditemukan ada planet yang menjadi orbit dari dua bintang lainnya. 

Lantas pertanyaan yang muncul, bagaimana bisa berada dalam orbit yang stabil padahal ia dipengaruhi gravitasi dari empat bintang?

Apalagi, Dr Lintott mengatakan, ada enam planet lain yang juga berada dalam orbit mapan di antara bintang ganda. Dan mereka sangat dekat dengan bintang-bintang tersebut. 

"Ini menjelaskan pada kita bahwa planet bisa terbentuk di bagian cakram protoplanet," kata dia. "Planet-planet itu saling berdekatan dan mampu bertahan dalam orbit yang stabil." 

Didirikan pada tahun 2010, Planethunters.org bertujuan untuk melibatkan banyak orang dalam analisa data yang dikumpulkan teleskop Kepler milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). 

Kepler diluncurkan pada Maret 2009 untuk mencari planet mirip bumi yang mengorbit bintang lain. Pengunjung di situs Planet Hunters memiliki akses ke data yang dipilih secara acak dari salah satu bintang yang dibidik Keppler. Sejak Desember 2010, lebih dari 170.000 orang telah berpartisipasi dalam proyek tersebut.

Planet dengan Empat Matahari

Setelah hampir selama 30 tahun berkeyakinan bahwa lubang hitam (black hole) menelan dan menghancurkan segala sesuatu yang terperangkap di dalamnya, fisikawan antariksa Stephen Hawking berubah pikiran. Penulis buku Brief History of Time itu mengaku telah salah meletakkan argumen kunci tentang perilaku lubang hitam itu.

Informasi-informasi yang ada dalam lubang hitam itu ternyata memungkinkan untuk melepaskan diri. Temuan barunya itu bahkan dapat membantu memecahkan paradoks informasi di lubang hitam yang selama ini menjadi teka-teki besar dalam fisika modern.

“Saya telah memikirkan permasalahan ini selama 30 tahun terakhir, dan saya kira kini saya telah memiliki jawabannya,” kata matematikawan cacat amyothropic lateral sclerosis dari Universitas Cambridge itu.

“Sebuah lubang hitam hanya muncul untuk membentuk diri tetapi belakangan membuka diri, dan melepaskan informasi tentang apa yang telah terjatuh ke dalamnya. Jadi, kita dapat memastikan tentang masa lalu dan memprediksikan yang akan datang”.

Profesor Hawking belum mau mengungkap perhitungan detail matematika dibalik pemikiran terbarunya itu. Tetapi beberapa poin telah dibocorkannya dalam sebuah seminar di Universitas Cambridge. Temuan-temuan revisi itu rencananya baru akan dibeberkan Hawking dalam Konferensi Internasional ke-17 tentang Gravitasi dan Relativitas Umum di Dublin, Irlandia, 21 Juli mendatang.

Curt Cutler, dari Albert Einstein Institute di Golm, Jerman, yang akan memimpin konferensi di Dublin, membenarkan bahwa Hawking telah meminta waktu khusus kepada dirinya menjelang akhir persiapan konferensi, “Dia mengirimkan catatan yang mengatakan,’Saya telah memecahkan paradoks informasi lubang hitam dan saya ingin mendiskusikannya’”, ungkap Cutler.

Apa yang tepatnya terjadi di dalam sebuah lubang hitam-sebuah zona di ruang angkasa tempat bahan-bahan terpadatkan hingga ke sebuah ukuran event horizon yang bahkan cahaya pun tidak dapat meloloskan diri dari gaya tarik gravitasinya-belum dapat dijawab oleh para ilmuwan.
Hawking, 62 tahun, telah menghabiskan sebagian besar masa hidupnya untuk mempelajari pertanyaan-pertanyaan seputar itu semua.

Semoga bermanfaat :)

Tag : ,

Fakta Tentang "Sampah" Luar Angkasa

Fakta Tentang "Sampah" Luar Angkasa - Junk Space atau Sampah angkasa adalah obyek di orbit Bumi yang dibuat oleh manusia, yang tidak lagi berguna. Sampah angkasa ini terdiri dari satelit yang tidak berfungsi lagi hingga fragmentasi ledakan, debu, atau partikel kecil lainnya. Ribuan mur, baut, sarung tangan dan sampah lainnya dari misi ruang angkasa merupakan sampah yang mengorbit di sekitar Bumi, yang dapat membahayakan pesawat ruang angkasa. Beberapa puing-puing sampah ini dapat bergerak dengan kecepatan 17.500 mph.

satelit-rusak

Ketika benda-benda ini jatuh kembali ke atmosfir bumi, mereka akan terlihat sama seperti meteor yang menerangi langit.

Sebuah studi tahun 1999 diperkirakan ada sekitar 4 juta pon sampah antariksa di orbit rendah Bumi, sekitar 110.000 objek berukuran lebih besar dari 1 cm - cukup besar untuk merusak satelit atau teleskop ruang angkasa.

Beberapa benda, seukuran bola bisbol atau lebih lebih besar lagi, dapat mengancam kehidupan astronot di pesawat ulang alik atau International Space Station. Bahkan setitik kecil cat dari satelit dapat melubangi jendela pesawat luar angkasa.

satelit-tidak-terpakai

Menyadari ancaman itu, AS Space Command memonitor puing-puing ruang ankasa ini, dan akan melaporkan langsung kepada NASA atau lembaga lain apabila ada ancaman yang berdampak pada satelit.

Pada 21 Juni 2000, badan tersebut mengklaim telah menghitung sebanyak 8.927 obyek sampah angkasa. Dari jumlah tersebut, 2.671 adalah satelit (berfungsi atau tidak), 90 adalah probe space (satelit pengamat) yang diluncurkan keluar dari orbit Bumi, dan 6096 adalah hanya potongan puing yang menjadi sampah angkasa. Amerika Serikat memimpin dalam jumlah total sampah angkasa dibanding Uni Soviet , tetapi beberapa perusahaan dan organisasi lain juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam jumlah sampah angkasa ini.

Dalam enam bulan pertama tahun 1999, 57 dari sampah angkasa ini kembali memasuki atmosfer bumi, menurut Mayor Michael Birmingham dari US Space Command. Birmingham mengatakan bahwa 91 benda jatuh ke atmosfer pada tahun 1998, dan 69 tahun 1997.

Fenomena paling spektakuler adalah jatuhnya Skylab ke langit bumi. Diluncurkan pada tahun 1973 (dua tahun setelah Rusia menempatkan stasiun ruang angkasa pertama ke orbit), stasiun ruang angkasa AS pertama ini jatuh enam tahun kemudian, sebagian puingnya jatu ke Samudera Hindia dan bagian lain di Australia.

luar-angkasa

satelit-bumi

Di angkasa ada Lebih dari 200 benda, berupa tong sampah, yang dirilis oleh stasiun ruang angkasa Mir selama 10 tahun operasinya.

Sampah ruang angkasa yang paling spektakuler yang terjadi adalah kehancuran pesawat satelit berbentuk roket, Pegasus, yang diluncurkan pada tahun 1994. ledakannya pada tahun 1996 menghasilkan awan yang terdiri dari 300.000 fragmen yang lebih besar dari 4 mm dan 700 di antara mereka cukup besar untuk menjadi daftar sampah angkasa yang harus dihitung US Space Command. Ledakan ini sendiri menggandakan risiko tabrakan Telescope Hubble,

Fakta Sampah Ruang angkasa :

- Secara resmi ada 8927 sampah angkasa yang dihitung (naik dari 8.841 pada bulan Juli 1999)
- Beratnya mencapai 4 juta pon
- Total ada 110.000 benda berukuran 1 sentimeter atau lebih besar
- Puing-puing tertua yang masih mengorbit adalah satelit kedua AS , Vanguard I, diluncurkan pada 1958, Maret, 17, yang bekerja hanya selama 6 tahun.
- Pada tahun 1965, perjalanan ruang angkasa american pertama, astronot Gemini 4 Edward White, kehilangan sarung tangan. Selama sebulan, sarung tangan ini tinggal di orbit dengan kecepatan 28.000 km / jam, dan menjadi bahan garmen yang paling berbahaya dalam sejarah.

Bahayakah sampah angkasa ini untuk penduduk bumi?

Ancaman terhadap satelit dan teleskop yang mengorbit bumi itu jelas. Tetapi bagaimana jika sampah ini jatuh ke langit bumi? Apakah ini menimbulkan risiko bagi manusia sebagai spesies yang bertanggung jawab meletakkan barang-barang ini di atas sana?

"Kebanyakan objek yang kembali memasuki atmosfer bumi terbakar atau tercebur kelaut," kata Birmingham, mengingat bahwa hampir tiga perempat dari planet ini lautan dan sebagian besar dari daratannya tak berpenghuni. "sejak misi pengamatan angkasa dimulai, hampir 17.000 benda-benda yang dapat kami lacak kembali memasuki atmosfer Bumi. Namun bencana seperti Skylab sangat Langka dan jarang terjadi."

Tag : ,

Planet yang Paling Mirip dengan Bumi

Sky Inn - Pada beberapa tahun yang lalu, para ilmuwan disinyalir telah menemukan planet yang mirip dengan bumi dan diperkirakan dapat dihuni oleh manusia, yaitu Gliese 581 c. Berikut saya bagi 4 fakta tentang Gliese 581 c, cekidot :

1. Gliese 581 c
Gliese

Gliese 581 merupakan nama dari sistem tata surya yang terletak di area rasi bintang Libra. Gliese 581 merupakan bintang ke 581 dalam urutan katalog Gliese, yang diterbitkan pada tahun 1969 dan kemudian diperbaharui oleh Gliese dan Jahreiss pada tahun 1991. Dalam area Gliese 581, terdapat planet Gliese 581 c yang juga disebut HO Librae c, Wolf 562 c, atau HIP 74995 c. Planet Gliese 581 c ini mengorbit pada Gliese 581, dan diperkirakan planet ini layak dihuni oleh manusia, serta diperkirakan juga terdapat air di permukaan planetnya.

Planet Gliese 581 c ini ditemukan oleh tim Stephan Udry dari Observatorium Jenewa, Swiss dengan menggunakan HARPS yang dipasang pada teleskop 3,6 meter di European Southern Observatory, La Silla, Chili. Pusat tata surya Gliese 581 ini berukuran lebih kecil, lebih dingin, dan pancaran cahanya tidak sehebat Matahari. Dalam sistem tata surya Gliese 581 ini terdapat 3 planet yang mengelilinginya, yaitu planet Gliese 581 c yang mirip dengan bumi, planet kedua yang besarnya 15 kali berat Bumi, dan planet ketiga yang beratnya 8 kali berat Bumi.

2. Keadaan Gliese 581 c
Menurut para ahli, diperkirakan temperatur planet  Gliese 581 c ini berkisar 00 – 400C; yang diperkirakan dapat dihuni oleh manusia. Massa planet ini sekitar 5 kali massa Bumi, walaupun planet ini merupakan planet terkecil di wilayah Gliese 581. Para ahli menyatakan bahwa areal permukaan planet ini bertekstur bebatuan dan memiliki gravitasi 2 kali lebih kuat daripada gravitasi bumi. Sistem tata surya Gliese 581 diperkirakan telah berusia 4,3 milyar tahun.

3. Tanda-Tanda Kehidupan

alien-di-gliese

Para ahli menyatakan belum bisa mengetahui apakah planet Gliese 581 c ini telah berpenghuni atau tidak. Para ahli masih melakukan penelitian tentang tanda-tanda kehidupan di planet tersebut. Para ahli sangat ingin mengirimkan satelit penelitian menuju area Gliese 581, namun menurut Dimitar Sasselov dari Harvard Smithsonian Center for Astrophysics menyatakan bahwa perlu 20 tahun cahaya untuk mencapai area Gliese 581 tersebut.

4. Orbit Gliese 581 c
Gliese 581 c diperkirakan berada pada zona layak huni karena diprediksi terdapat air dalam bentuk cair. Jarak Gliese 581 c terhadap bintang utamanya (pusat tata surya) hanya berjarak 11 juta Km, dan bumi berjarak 150 Km terhadap Matahari. Hal tersebut menjadikan periode orbit Gliese 581 c hanya selama 13 hari di Bumi atau dapat diartikan; satu tahun di Gliese 581 c sama dengan 13 hari di Bumi.

Dan sekian info yang bisa saya share paa kesempatan kali ini. Sekian dari saya dan terima kasih :)

sumber : uniknya.com
Tag : , ,

Cahaya Bintang Adalah Cahaya Ratusan Tahun Lalu

Cahaya Bintang yang kita lihat adalah cahaya ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Tidak percaya? di baca dulu nih penjelasannya. 

cahaya-kelap-kelip

Sebenernya simple, sobat bisa lihat sendiri saat malam tiba jika langit tidak mendung pasti banyak cahaya-cahaya kecil di langit. Ya, itu bintang. Pertanyaannya,  Kenapa bintang itu terlihat sangat kecil dari bumi ? itu ya karena letak bintang dengan bumi sangat jauh. 
bintang itu sesungguhnya adalah benda langit yang berukuran raksasa, yang berisi gas sedang terbakar dahsyat. bintang adalah bola api raksasa yg sedang menyala - nyala dengan suhu jutaan derajat!!(Fiuh Hot banget ye sob) berapakah jaraknya sehingga terlihat sangat kecil ? perlu sobat semua ketahui bintang yang terdekat dengan bumi saja berjarak 8 tahun cahaya. artinya cahaya saja membutuhkan waktu 8 tahun untuk sampai ke bumi. Padahal kecepatan cahaya itu 300.000 km/detik.
jadi jaraknya jauh banget tuh. jadi jika cahaya membutuhkan 8 tahun untuk sampai ke bumi, berarti jaraknya = 8 tahun x 365 hari x 24 jam x 60 menit x 60 detik x 300.000 km/detik =75.686.400.000.000 km atau sekitar 75 triliun km. WOW..!!!! 

Kita mungkin bisa pergi kesana, tapi butuh waktu berapa lama? Kalau misalnya kita naik pesawat ulang alik seperti yang biasa kita lihat yang kecepatannya 20.000 km/jam , mungkin setelah 428 tahun kemudian kita baru sampai di sana, itu pun kalau kita masih hidup dan itu juga baru bintang yang paling dekat loh. masih banyak bintang di alam semesta ini, ada yg jaraknya 100 tahun cahaya,1000 tahun cahaya, ada juga yang 1 juta tahun cahaya. dan yang paling jauh, ditemukan oleh ilmuan asal jepang yang berjarak 10 miliar tahun cahaya. artinya cahaya saja butuh waktu 10 miliar tahun untuk sampai ke bumi.jadi kalau kita lihat langit pada malam hari, sebenarnya kita bukan ngeliat langit yang sekarang aja. tapi pada saat yang bersamaan kita sedang melihat langit sekarang, 8 tahun yang lalu, 100 tahun yang lalu, 1000 tahun yang lalu, 1 juta tahun yang lalu, dan bahkan 10 miliar tahun yang lalu....!!! Subhanallah..
tahukah kalian bahwa matahari yang kita lihat setiap pagi itu adalah matahari 8 menit yg lalu? itu karena sinar matahari membutuhkan waktu 8 menit untuk sampai ke bumi, yang berjarak 150 juta km. berarti, matahari yang kita liat itu adalah matahari 8 menit yang lalu.

Oke dah sob, sekian dari saya dan terima kasih sudah mampir. tetap semangat dan tetap amati aktivitas galaksi kita. :)

sumber; id.wikipedia.org
Tag : , ,

Gunung Raksasa Mars yang Pernah Meletus Dahsyat

Info ini saya dapat saat cari-cari tugas. Sekalian saja saya share infonya agar sobat skywatcher juga mengetahuinya. Cekidot.

Sudah sejak lama para ilmuwan memprediksi Mars memiliki aktivitas vulkanik signifikan, di beberapa miliar tahun pertama keberadaannya. Namun, gambar permukaan Planet Merah tak memberikan cukup bukti terkait keberadaan gunung berapi.

Itu dulu. Kini, penelitian baru menunjukkan, para ilmuwan selama ini mungkin mencari jenis gunung yang salah.

Sebuah studi baru di jurnal ilmiah Nature berpendapat bahwa beberapa formasi geologi di Mars yang dianggap sebagai kawah, sejatinya adalah supervolkano --gunung super yang mampu menghasilkan letusan vulkanis dengan ejekta lebih besar dari 1.000 kilometer kubik.

"Ini adalah jenis yang sama sekali baru dari proses yang belum pernah kita pikirkan tentang Mars. Itu mengubah cara pandang kita terhadap evolusi planet tersebut," kata penulis utama studi tersebut, Joseph Michalsk, dari Planetary Science Institute di Tucson, Arizona, dan National History Museum, London, seperti dimuat CNN, Kamis (3/10/2013).


Letusan gunung berapi mungkin mewakili ledakan terbesar yang pernah ada dalam sejarah Mars. Menurut Michalski, itu terjadi sekitar 3,5 miliar tahun lalu.

Dia dan koleganya dari NASA, Jacob Bleacher menfokuskan studinya pada wilayah Mars yang disebut Arabia Terra, yang dipenuhi kawah. Bleacher tak ikut mendiskusikan studi Rabu lalu gara-gara shutdown pemerintah AS yang memaksa merumahkan para pegawai NASA.

Lepas dari gonjang-ganjing politik yang mempengaruhi penganggaran di AS, para peneliti menggunakan data dari sejumlah instrumen yang berada di orbit Mars: Mars Express, Mars Reconnaissance Orbiter, Mars Global Surveyor, dan Mars Odyssey.

Yang paling dianggap menarik oleh mereka adalah kawah yang dinamakan Eden Patera -- yang tak konsisten dengan karakteristik kawah hasil tumbukan benda langit. Ia justru mirip dengan bentuk kaldera di Bumi --gunung berapi yang telah runtuh atau amblas ke dalam Bumi. Para ilmuwan yakin benar, Eden Patera mungkin adalah contoh terbaik dari supervolkano kuno di Mars. Meski mungkin bentuk awalnya tak kerucut seperti gunung di Bumi.

Eden Patera, dan supervolkano lain mungkin jauh lebih kecil dari Olympus Mons -- gunung raksasa berbentuk perisai di Mars, yang besarnya setara dengan wilayah negara bagian Arizona, AS. Olympus Mons adalah gunung terbesar di Tata Surya.

Namun, menurut, Michalski, letusan Eden Patera jauh lebih dahsyat dari Olympus Mons yang mengalirkan lava. Letusannya akan melemparkan material ke seluruh planet. Menyemburkan miliaran ton batu dan abu ke angkasa.

Lalu, apa arti penting temuan ini?

Michalski mengatakan, gunung api super adalah instrumen pembentukan formasi geologi dan iklim di Bumi. Hal yang sama terjadi di Mars.

Di Bumi, letusan gunung api super akan mengirimkan material ke atmosfer yang menghalangi masuknya sinar matahari. Membuat iklim dunia anjlok. Bumi jadi makin dingin.

Memahami supervolkano bisa memberikan wawasan baru bagi para ilmuwan yang mengarah pada petunjuk baru terkait atmosfer Mars di awal masa pembentukannya. Juga membantu menjelaskan berbagai fitur geologi planet terdekat dengan Bumi itu.

Material letusan itu bahkan mungkin bertanggung jawab untuk beberapa batu yang ditemukan rover atau robot penjelajah Curiosity sejak mendarat di Planet Merah pada 6 Agustus 2012.

Dan, ini ada kaitannya dengan mimpi untuk menjadikan Mars sebagai koloni manusia.

Dengan memahami kondisi geologi Mars, bahwa semburan supervulkano bisa mempengaruhi komposisi atmosfer awal dan evolusi iklim setelahnya -- ia mungkin berdampak pada potensi habitasi Mars, potensi planet itu untuk menopang kehidupan -- dengan menarik sejumlah besar air dan unsur-unsur penting yang dibutuhkan makhluk hidup di dalamnya.

sumber: liputan6
Tag : , ,

Jurus NASA untuk Menangkal Meteor Jatuh (WOW)

Bukan bom nuklir ala Film "Armageddon", jaring raksasa, misi kamikaze pesawat luar angkasa, atau melumuri asteroid dengan cat warna-warni - namun yang jadi senjata pamungkas Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menghadapi batu angkasa raksasa yang bakal menabrak bumi adalah dengan doa.



Ini disampaikan Bos NASA, Charles Bolden di depan Komite Sains Parlemen AS, sebagai bagian dari diskusi tentang subyek ancaman potensial asteroid terhadap bumi.

"Sejauh informasi yang kami dapatkan, kami tidak mengetahui apakah ada asteroid yang bakal mengancam populasi Amerika Serikat," kata Bolden seperti dimuat situs Wired, (20/3/2013). "Tapi jika itu terjadi dalam tiga minggu, berdoalah. Alasannya kami tidak bisa melakukan apapun dalam tiga minggu ke depan. Karena kita telah menundanya selama beberapa dekade."

Ucapan Bolden menyindir sekaligus mengilustrasikan pada Pemerintah AS, bahwa tanpa peningkatan teknologi teknologi pemindaian obyek dekat Bumi yang signifikan, tak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah peristiwa serupa yang terjadi di Chelyabinsk, Russia baru-baru ini.

Diskusi NASA dengan Kongres makin intensif pasca insiden ledakan meteorit di langit Chelyabinsk, 15 Februari 2013 lalu. Di mana asteroid berukuran sekitar 18 meter hancur saat melalui atmosfer Bumi dan meledak.

Memang tak ada korban jiwa, namun apa yang terjadi pagi itu sangat mengerikan dan traumatis. Ia menyebabkan gelombang kejut yang memecahkan dan menerbangkan kaca. Mencederai 1.000 orang.

Kejadian tersebut kebetulan berdekatan dengan momentum mendekatkan Asteroid 2012 DA14, asteroid sepanjang 20 meter, yang melintas dalam jarak dekat 28.500 km dari bumi. Dengan titik terdekat berada di Indonesia. Peristiwa itu juga yang membuat Rusia meningkatkan sistem pertahanan asteroidnya.

Tak Ada Yang Bisa Dilakukan Saat Ini

Pada 20 Maret kemarin, sekelompok ilmuwan NASA lain juga berdiskusi dengan tema yang sama, dengan Sub Komite Sains dan Luar Angkasa Senat AS.

Ilmuwan NASA, Edward Lu menayangkan video yang menggambarkan posisi asteroid dekat Bumi -- yang diketahui saat ini. Jumlahnya luar biasa banyak sekitar 10.000.

Edward Lu mengatakan kemungkinan asteroid selebar 30 meter memasuki Bumi -- seperti yang terjadi di Tunguska tahun 1908 lalu -- dengan akibat jauh lebih parah: menghancurkan sebuah kota, memiliki peluang terjadi sebesar 30 persen. Sementara risiko terjadinya dampak ledakan sekuat 100 megaton di abad ini adalah sekitar 1 persen.

Ia menambahkan, kemampuan NASA untuk mengetahui benda-benda langit yang berpotensi bahaya baru akan meningkat seiring peluncuran teleskop Sentinel pada 2016 mendatang. Yang mampu mengidentifikasi 10 ribu asteroid dekat bumi dalam sehari.

Namun, teknologi tersebut kini belum maksimal dimiliki NASA. Padahal, "kuncinya adalah BERDOA," kata Edward Lu. "Jika kau tak tahu di mana mereka berada, tak ada yang bisa Anda lakukan."

sumber: NASA
Tag : , , ,

- Copyright © Sky iNN - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -